Selasa malam membawa secangkir racun di hatiku, membuatku lumpuh tak berdaya. Awalnya aku sudah cukup bahagia. Karena OVJ yang menemani malamku, serta mulai membuka kehidupan baruku. Namun Dedy mengahancurkan semangat hidupku, Dia patahkan sayapku lagi, dia membuatku trauma kembali. Apakah ini sifat aslimu? Satu tahun lebih aku mengenalmu, tak pernah kamu separah itu melontarkan kata-kata kasar padaku. Sekarang malah kamu caci maki aku sepuas hatimu. Apa karena kamu telah mengenalnya? Aku salah mengenalmu selama ini. Malam penuh luka, berhujan air mata, serta kamu iris-iris hatiku hingga hancur.
Dedy sms: “Maaf menganggu. Aku harap sekarang jangan pernah menghubungiku lagi ataupun mengganggu hubunganku dengan Cinta, karena aku sudah tidak peduli dengan hidupmu. Kamu dekat dengan Dendy ataupun jadian dengannya silahkan itu terserah kamu. Aku punya hak untuk hidupku. Masalah Flasdisk dan Uang itu, ambil..., itung-itung itu sedekahku untuk kamu. Jangan ganggu Cinta karena aku yang mengejar-ngejarnya. Bukan Cinta. Thanks…”
Setelah membaca pesannya, tak terasa air mata pun menetes, panas dingin bercampur rasa kecewa dan hatipun tak mampu berkata lagi, Astafirullah… Astafirullah.. Astafirullah.. hatiku sakit ya Allah, beri aku kesabaran dan ketabahan hati. Ikhlaskan semua ini, aku tahu ini sulit. Aku gak boleh emosi, dan sengaja aku gak balas pesannya. Dendy dia tuduh seperti itu, padahal aku sama dia hanya berteman. Astafirullah… cukup sakit aku mendengar kata-kata kasarnya “SEDEKAH”, dia anggap aku apa sampai berkata seperti itu.
Setelah tenang, aku sms Cinta, Aku bukan berniat untuk mengganggunya, melainkan aku ingin mengucapkan selamat padanya, bagaimanapun juga dia pernah menjadi sahabat terbaik dalam hidupku, keluarganya pun baik denganku. Aku gak akan pernah melupakan kebaikannya, walaupun sekarang Cinta seperti itu terhadapku.
Mita: “Yonkz Selamat ya, aku bahagia jika SAHABAT dan MANTANKU bahagia, gak ada niat untuk menganggumu. Semoga Langgeng Amin. :-)
Cinta: “Maksudnya apa?”
Mita: “Aku tahu kok kalian sekarang jadian, Gak papa aku malah seneng. Ikhlas jika ini yang terbaik untuk Sahabat dan Mantanku. Dedy tadi yang sms aku.”
Cinta: “Sumpah yonkz aku gak jadian dengannya, aku Cuma temenan.”
Mita: “Loh.. gak papa, aku loh bahagia dengar kabar itu. Aku sms Cuma mau ngucapin selamat gak lebih. Tenang aja aku gak akan ganggu kamu, gak akan anggap kenal lagi dengan kalian berdua. Makasih selama ini sudah pernah jadi SAHABAT terbaik dalam hidupku. Semoga Langgeng.”
Hati memang terluka “Luka tak berdarah”. Namun aku hanya belajar dewasa. Bagaimanapun Mereka berdua pernah membuat hidupku bahagia, pernah membuatku tertawa di saat aku bersedih, dan sekarang sudah waktunya mereka berdua memberiku Luka. Jangan pernah menutupi kebohonganmu dengan Sumpah. Aku Ikhlas dan Rela karena Takdir dan Kebahagian seseorang itu hanyalah milik Allah, ada saatnya semua akan kembali padaNya.
Sejak itulah aku tahu siapa mereka, Cinta dan Dedy. Aku disini tidak menyalahkan mereka, karena aku tahu manusia mempunyai sifat yang mudah berubah dan bisa mengingkari janji yang mereka buat sendiri. kadang kata yang dia ucapkan dia lakukan sendiri. Bukan hanya aku yang mengalami kisah seperti ini. Di luar sana masih banyak yang sama dengan ceritaku. “Pagar makan Tanaman”. peribahasa mengatakan seperti itu. Kebahagian mungkin tertunda untukku di tahun 2013 ini, namun aku yakin Allah memberikan yang terbaik untuk masa depanku. “As Long As there, is life there is Hope” selama ada kehidupan pasti ada harapan.
InsyaAllah kebagian akan menantiku, InsyaAllah Allah menyiapkan sesuatu yang terbaik untuk pendamping hidupku. Berharap Mr. L yang akan menjadi pelabuhan terakhir untuk hatiku, Imam dalam keluargaku dan tempat berlindung dari syahwatku.
“Cinta datang kepada orang yang masih mempunyai harapan, walaupun mereka sudah di kecewakan. kepada mereka yang masih percaya, walaupun mereka sudah di khianati kepada mereka yang masih ingin mencintai, walaupun mereka telah di sakiti sebelumnya dan kepada mereka yang mempunyai keberanian dan keyakinan untuk membangun kembali kepercayaannya”.
By: Z.Hilmiah