Tak terasa sudah, aku menginjak umur 14 tahun kelas 3 SMP. Akhirnya, aku bertemu dengan sepupu lama ku kenangan yang telah ku tunggu selama ini, Rhyan dan Anggun. Mereka datang bersamaan di tempat nenek ku. Kami berbincang bersama disana.
“Rachma!” Teriak Anggun, lalu memeluk ku.
“Anggun!” Sambil membalas pelukan nya.
“Aku kangen banget sama kamu, udah lama kita gak main. Kamu sekarang makin cantik aja” kata Anggun.
“Hehe, iya aku juga kangen. Kamu ini bisa aja” jawabku.
Aku melihat Rhyan yang duduk di depan TV dia hanya melihatku berlalu lalang bukannya melihat TV. Jangtungku berdetak kencang terus-menerus saat dia melihatku.
Saat di kamar aku dan Anggun berbincang secara diam-diam. Aku tidak tau apa tujuannya tapi yang jelas ini informasi yang penting.
“Kamu gak bicara dengan Rhyan?” Jawabnya sambil memegang tanganku saat duduk di tempat tidur.
“Eh, tidak memangnya kenapa? Aku akan bicara padanya saat ada yang penting.” Jawabku.
“Kamu ini selalu saja seperti mengerjakan soal, prestasi melulu. Sekali-sekali rileks” kata Anggun.
“Iya, iya. Aku sedang mencobanya. Kamu sendiri kenapa gak bicara sama Rhyan?” Tanya ku.
“Ah, aku sudah banyak bicara dengannya, sekarang giliran mu. Eh tau gak! Saat di mobil tanganku dipegang terus loh sama Rhyan. Dia itu orangnya romantis yah!” Cerita Anggun.
Aku hanya menunduk dan merasa sedih dalam hatiku, ternyata Anggun sudah lebih jauh dariku. Dia benar-benar tau bagaimana cara bergaul. Sampai-sampai membawanya ke hati Rhyan.
“Anggun, sebenarnya hari ini aku ingin mengatakan perasaanku pada Rhyan kalo aku menyukainya. Aku menyukai sejak kecil. Aku sudah tidak tahan lagi dengan perasaan ini” ucap ku.
“Ya ampun Rachma! Kamu tuh gila yah. Rhyan itu sepupu mu mana mungkin lah kamu pacaran sama dia. Aneh deh!” Celetuk Anggun.
“Oh, maaf. Iya kamu benar, aku khilaf Anggun. Aku batalkan rencana itu” jawabku.
Aku semakin sedih mendengar ejekan Anggun. Rencana yang telah lama aku rencanakan telah musnah di telan kata-kata.
Beberapa jam telah berlalu, aku dan keluargaku berencana mengunjungi taman yang indah di sebuah kota. Aku pergi bersama orangtuaku menaiki mobil sedangkan Anggun dan Rhyan tetap satu mobil seperti yang diceritakan Anggun.
Sesampai disana aku melihat Anggun dan Rhyan duduk bersama di taman itu dan tidak sengaja aku mendengar percakapan mereka.
“Rhyan, aku menyukai mu. Aku sudah menyukai mu sejak kecil. Kamu itu tampan, baik, soleh dan yah.. Begitulah. Maukah kamu menjadi pacarku?” ucap Anggun.
“Benarkah itu Anggun. Itu adalah kata-kata indah yang pernah kudengar. Iya, kau akan menjadi pacarku. Meskipun kita adalah sepupu dan keluarga. Aku tetap menerima mu.” Jawab Rhyan.
Mereka berdua pun berpelukan. Masya Allah! Aku tidak menyangka apa yang kulihat ini. Sepupu ku sendiri melanggar kata-kata yang dia ucapkan beberapa jam yang lalu. Orang yang ku cintai sejak dulu direbut oleh sepupu ku sendiri, sakit rasanya. Sakit sekali.
Aku pun berjalan-jalan di taman itu sambil menghentikan tangisan air mata yang membanjiri pipi ku ini. Aku terlalu banyak berpikir tentang ilmu dan materi dan aku sudah melupakan tentang apa itu cinta. Dan aku sudah tau apa arti cinta sebenarnya.
Selesai.
Cerpen Karangan: Rachma Angelica