Namaku Rachma. Saat ini umurku 14 tahun kelas 3 SMP. Aku mempunyai sepupu, mereka bernama Anggun dan Rhyan. Mereka adalah sepupu terbaik yang pernah ku punya. Tapi, sebuah pertengkaran terjadi pada kami. Saat berumur tujuh tahun, aku dan Rhyan sering bermain bersama. Dia sangat menyukaiku dan mencintaiku saat itu.
“Rhyan, ternyata bermain denganmu itu menyenagkan yah” Ucapku.
“Hehe, kamu bisa aja Rachma. Eh, kayaknya ibuku membeli sesuatu deh. Coba kulihat” Kata Rhyan.
Rhyan pun melihat belanjaan yang dibelinya, ternyata yang dibeli oleh ibunya itu es krim. Rhyan pun memberikanku satu.
“Nih! Aku belikan satu es krim untukmu Rachma” sambil memberikan es krim.
“Wah, terima kasih banyak yah Rhyan” Jawabku.
Setelah itu kami bermain lagi, kami bermain kejar-kejaran, petak umpet, dan masih banyak lagi. Sampai akhirnya kami pun harus berpisah.
“Rhyan ayo pulang nak, ini sudah saatnya kita pergi. Beri salam pada sepupumu Rachma” Ucap ibu Rhyan.
“Rachma, mungkin ini adalah perpisahan bagi kita. Aku akan menemuimu lagi Rachma. Jangan lupakan aku yah. Aku menyayangimu” Sambil meneteskan air mata.
Rhyan pun mencium keningku dan aku pun ikut menangis. Betapa sedihnya melihat kepergian seorang yang dicintai. Aku pun berusaha untuk menguatkan diriku agar aku bisa menyemangati Rhyan supaya ia tidak sedih.
Aku dan Rhyan pun berpisah dan itu akan menjadi kenangan terindah dalam hidupku. Meskipun umurku baru tujuh tahun, tapi rasanya aku seperti sudah menjadi anak dewasa. Sampai jumpa lagi Rhyan.
Sementara aku menunggu Rhyan kembali, orangtuaku memperkenalkan ku pada seseorang dia bernama Anggun. Saat itu umurku 9 tahun kelas 3 SD. Aku senang bisa bertemu dengannya. Dan aku berharap aku bisa bersahabat dengannya selamanya.
“Hai! Namaku Rachma. Namamu siapa?” ucap ku.
“Oh, hai juga! Namaku Anggun” jawabnya.
“Senang bertemu denganmu Anggun. Gimana kalau kita main sama-sama?” Tanya ku.
“Iya, aku mau kok main sama kamu” jawabnya.
Kami pun bermain bersama dan itu juga akan menjadi pengalaman yang menyenangkan dalam hidupku. Setelah lama bermain kami pun merasa kelelahan. Kami memutuskan untuk beristirahat sebentar dan kami pun sempat bercerita.
“Rachma, ada salam dari Rhyan” celetuknya.
“Apaan sih kamu!” Jawabku tegas.
“Eh, Rhyan itu suka loh sama kamu. Katanya kalian suka bermain bersama sama seperti kita sekarang. Iya kan?” Tanya Anggun.
“Hem… Iya” jawabku singkat.
“Iya, Rhyan itu ganteng yah. Kaya lagi. Kapan aku bisa mendapatkannya” kata Anggun sambil melihat langit.
“Ternyata selama ini Anggun juga suka dengan Rhyan…” Gumam ku dalam hati.
“Oh, ya! Di sekolah kamu sering dapat ranking berapa?” Tanya Anggun lagi.
“Hem, ranking satu. Kadang aku juga dapat ranking sepuluh besar. Kamu?” Jawabku.
“Oh, kamu pintar yah. Kalo di sekolah aku jarang dapat ranking. Malah sekarang aku gak naik kelas. Hehe. Soalnya aku lebih senang main sama laki-laki. Kadang di dalam hati itu terasa deh-degan.” kata Anggun.
“Oh… Sabar yah, tapi kamu jangan meremehkan sekolah juga. Yah boleh berbicara tentang cinta. Tapi, jangan sampai berlebihan lagian kita kan masih kecil. Mana tau soal cinta. Kamu harus mengutamakan prestasi dulu. OK!” Jawabku.
“Ya deh!” Teriak Anggun.
Setelah lama beristirahat. Kami pun disuruh oleh orangtua kami untuk makan bersama dan aku masih belum mengerti bagaimana perasaan dan pikiran yang ada di dalam diri Anggun saat ini. Yang jelas aku hanya ingin maju dan melakukan yang terbaik demi masa depanku nanti.
Hari-hari telah berlalu, sudah saatnya aku berpisah dengan Anggun.
“Anggun, maafkan aku, aku harus pergi sekarang, aku harap kita mempunyai banyak waktu untuk bersama lagi” kataku, sambil menitikkan air mata.
“Iya Rachma, jangan lupakan aku yah. Sepupuku…” Jawab Anggun.
Aku dan keluargaku pun masuk ke mobil dan bersiap untuk pulang dan kenangan ini akan selalu ada di hatiku walaupun hanya sesaat.
Bersambung...
Cerpen Karangan: Rachma Angelica