Nama ku Erika cerita ini diawali saat aku naik ke kelas 3 SMP waktu aku pertama masuk ke kelas baruku. Aku duduk bersama sahabat dekat ku sebut saja dia Inayah dia orang yang cantik, dan pintar sedangkan aku tidak ada apa-apa nya dibandingkan dengan dia. Walaupun aku sudah kenal semua tapi tidak dengan anak laki-laki yang duduk di sebelah ku sebut saja dia Adit. Dia memang sangat tampan manis dan juga pintar aku sudah jatuh hati pada nya ketika aku masih duduk di kelas 1 SMP.
Ketika aku berang
kat sekolah aku ketemu dia di depan kelas bersama teman-teman nya, dia tersenyum padaku aku merasa sangat senang sekali. Ketika pelajaran dimulai aku tidak konsen karena aku hanya melihat Adit trus rasanya pengen banget aku milikin dia tapi itu nggak mungkin masa iya dia suka sama aku. Aku kan jelek nggak pantes banget buat dia.
kat sekolah aku ketemu dia di depan kelas bersama teman-teman nya, dia tersenyum padaku aku merasa sangat senang sekali. Ketika pelajaran dimulai aku tidak konsen karena aku hanya melihat Adit trus rasanya pengen banget aku milikin dia tapi itu nggak mungkin masa iya dia suka sama aku. Aku kan jelek nggak pantes banget buat dia.
Bel pun berbunyi tandanya istirahat Inayah mengajak ku ke kantin “tapi aku lagi males Nay” ucapku
“Ya sudah aku ke kantin ya soalnya aku sudah laper banget” ucap Inayah
“Iya Nay” ucapku lalu Inayah pergi ke kantin dan di dalam kelas cuma ada aku Adit.
Dia menghampiriku “kamu tidak ke kantin Erika?” Tanyanya dengan nada yang salting.
Aku menjawab “aku lagi males aja Dit kamu sendiri kenapa nggak ke kantin?”
Adit pun menjawab “sama Rik aku juga lagi males” kami berdua pun mulai asik mengobrol dan bel masuk pun berbunyi semua murid masuk kelas.
Ketika pelajaran terakhir selesai. Bel pulang pun berbunyi "Dettt Dettt". Ketika aku keluar kelas adit memanggil ku.
“Erika” Kata Adit.
Langsung aku menoleh dan menjawab nyah “apa?” kataku.
“Kamu pulang bareng aku aja Rik gimana mau ngga?” Kata Adit.
Aku pun menjawab. “Ya sudah iya aku mau” sambil tersenyum senang. Ketika sudah sampai di rumah ku aku pun mengajak Adit untuk masuk ke dalam rumah ku tapi dia mau langsung pulang saja katanya.
Malem itu dia sms aku dan dia mengajak ku ketemu di taman besok. Dan keesokan harinya aku ke taman. Aku duduk di kursi taman dan Adit pun datang
“sudah lama nunggu ya?” katanya.
“Nggak kok” kataku.
“Erika sebenarnya aku ada yang mau diomongin sama kamu” kata Adit
“apa ngomong aja” kataku.
“Sebenarnya aku suka sama kamu aku sayang sama kamu aku cinta sama kamu Erika, kamu mau nggak jadi pacarku?” kata Adit kepada ku ‘dia menembak ku’ dalam hati ku.
Dan aku pun menjawab “aku juga suka kamu Dit aku mau jadi pacar kamu”. Kataku hari ini aku dan Adit resmi pacaran. Aku senang sekali
Setelah itu aku cerita kepada Inayah sahabat ku kalau aku dan Adit sudah resmi pacaran. Dan Inayah memberikan selamat kepadaku sambil tersenyum
Saat bel istirahat berbunyi aku tidak ke kantin karena aku mengerjakan tugas pak Hendri dan dikumpulin sekarang pulpen ku habis dan aku minjam saja pulpen Inayah ketika aku buka tas Inayah aku melihat buku diary Inayah
Ketika aku buka dan ku baca dia ternyata Inayah menyukai Adit pacarku. Di buku Inayah tertulis aku suka sama Adit tapi dia sudah pacaran sama Erika sahabat ku sendri mungkin aku pendam saja perasaan ini.
Aku langsung menemui Adit. “Dit mending kita udahan aja ya” kataku sambil menangis. “Loh kenapa? Ka aku sayang sama kamu kenapa kamu putusin aku Ka memang aku salah apa ama kamu?”
“kamu tidak salah apa apa kok Dit. Udah lah kamu jangan deket deket aku lagi”. Kataku sambil pergi meninggal kan Adit.
Langsung saja aku temuin Inayah. “Inayah kamu suka sama Adit, jujur aja aku udah tau di buku diary kamu kenapa kamu nggak bilang sama aku Nay?” kataku
“maafkan aku Ka memang aku suka sama dia tapi dia udah jadian sama kamu” kata Inayah
“kenapa kamu nggak bilang sama aku Nay kalau kamu bilang aku nggak bakalan terima dia Nay dan aku udah putusin dia kok Nay kalau kamu suka aku bisa bantu kok buat kamu jadian sama dia”. Kataku.
“Tapi kamu nggak marah kan?” kata Inayah
“ngga kok Nay aku ikhlas” ucapku.
Aku langsung telpon Adit. “Dit kalau kamu sayang sama aku kamu harus jadian sama Inayah” kataku.
“Tapi aku tidak suka sama dia Erika”.
“Pokoknya kamu harus jadian sama dia Dit”.
“Ya sudah kalau itu mau mu”
Keesokan harinyah Inayah cerita sama aku kalau dia udah jadian sama Adiit. Aku pun menyucapkan selamat kepada Inayah. Ketika di kelas aku melihat Adit sama Inayah mesra mesraan, pulang bareng, jalan bareng
Walaupun aku sedih sakit hati tapi aku harus tetep kuat dan aku rela ngelakuin apapun demi sahabat aku
Asalkan dia bahagia. Akhirnya aku mendapatkan lelaki yang lebih baik darinya, kami semua pun bahagia terima kasih ya Allah.
Selesai
Cerpen Karangan: Indah Ayyu Phutry