Rumah ini sudah tak berpenghuni selama 7 tahun. Pada mulanya ini adalah rumah terbagus di kompleks Jaya Megah. Tapi sejak adanya kebakaran saat 7 tahun lalu kompleks ini menjadi sepi.
Hari ini adalah pertama kali aku dan keluargaku tinggal dirumah 313. Sangat mengerikan rumah ini sangat kotor memang sepertinya rumah ini sangat bagus tapi sayang sudah lama tak berpenghuni.
Kamarku berada dekat gudang dapur sedangkan mama dan papa dekat ruang tamu dan adik diatas.
“Huhh…mengapa papa memilih rumah seperti ini yang sudah tak lama berpenghuni…Aneh kelihatannya”
Aaaahhhhkkkkk… (suara teriak)
“Jangan..Jangan..Diandraa...”
Ternyata hanya kecoa saja aku kira ada hal yang mengerikan. Siang ini Papa dan Mama akan pergi ke supermarket terdekat untuk persediaan makanan dirumah baru.
“De…kamu ngerasa gak ada yang aneh sama rumah baru kita ini” Tanyaku pada Diandra
“Ya kak…perasaan disini sepi sekali ya kak… aku jadi takut…” Jawabnya
Kreeekkk “tiba – tiba angin bertiup sangat kencang” Prraangg “piring pecah”
“De…kenapa piring jatuh sendiri padahal hanya ada kita berdua saja disini” Tanyaku
“Kakk…Lari…” Jawab Diandra
Aaaakkkhhhhh “Suara teriakan”
Sungguh aneh lingkungan dirumah ini tak ada orang, tak ada mobil, tukang jualan pun tak ada. Sungguh aneh disini hanya terdapat pohon mangga yang sangat besar. Seseram apakah rumah ini sampai 7 tahun tak berpenghuni. Aku semakin merasa heran dan ingin tahu asal usul rumah ini sendiri.
Malam pun tiba aku segera kekamar untuk tidur. Aku menarik selimut berwarna pink untuk tidur tiba – tiba angina bertiup sangat kencang ahhh…tidak bayangan itu begitu cepat hilang dari pandangan mataku. Aku segera menutup mataku untuk memaksa tidur.
Pagi telah tiba aku sarapan bersama papa,mama,dan Dindra. Aku akhirnya menceritakan hal semalam kepada mereka.
“Hah…iya kak Diandra juga sama ada kaya bayangan lewat gitu mam…” Sahutnya
“Ahh…kalian ini mungkin kalian halusinasi karena baru pertama kali tinggal disini sudah sana berangkat sekolah nanti kalian kesiangan” Ucap mama
Sesampainya disekolah aku menceritakan hal ini pada Maya sahabatku. Dia selalu menemaniku saat apapun.
“Kalau begitu aku akan membantu untuk membuka masalah ini Sherryn tenang aja” Sahut Maya
“Makasih ya kamu memang sahabat terbaikku May…” Jawabku
Sepulang sekolah aku melihat ibu – ibu yang berjalan tergesa – gesa begitu melewati rumah ku yaitu rumah 313.
“bu…ibu tunggu bu…” Sahutku
“Ya ada apa…” Jawabnya
“Apa ibu tahu tentang rumah 313 itu...” Tanyaku
“Sini ikut ibu…” Jawabnya
“Rumah itu sangat berbahaya kamu harus keluar dari rumah itu, 7 tahun yang lalu keluarga pak Ridwan terkena bencana keluarga yang bahagia itu tewas terpanggang dalam rumah sewaktu kebakaran. Rania anak kecil yang selalu bergentayangan dirumah 313 membuat siapapun takut jika melewati rumah 313 itu. Dia akan keluar jika malam Jum’at mukanya sangat seram mukanya merah dipenuhi luka bakar jadi kamu harus secepatnya keluar dari rumah itu. Dan rumah itu akan terbakar dengan sendirinya pada saat Jum’at kliwon. Sudah banyak sekali orang yang meninggal dirumah itu pada saat Jum’at kliwon.” Ceritanya
Malam ini adalah malam jum’at aku dan Maya menunggu kedatangan Rania sosok hantu bermuka luka bakar. Awalnya aku dan Maya sangat takut untuk membuka masalah ini tapi kami memberanikan diri.
La…la…la…
“Sherryn itu suara siapa…disini kan cuma ada kita berdua” Tanya Maya
“Dipohon May…” Jawabku
Aaakkhhhh…
Sesosok anak perempuan seperti Diandra memakai gaun putih yang indah sepertinya itu Rania karena mukanya rusak dan merah. Sepertinya Rania sangat disayangi oleh kedua orang tuanya. Tapi sayang mereka harus terpisah karena maut.
“Mam…aku mau bicara sama mama kalau kita harus keluar dari rumah ini mam…rumah ini tuh angker mam…semalam aku dan Maya melihat sosok gadis kecil memakai gaun putih yang sangat indah..” Kataku dengan penuh ketakutan
“Mama juga sudah merasakan hal yang aneh sayang waktu malam mama mau minum gelas yang sudah diisi air itu kembali kosong dan itu terjadi berulang – ulang kali ryn…” Jawab mama
Semua memang benar rumah 313 adalah rumah misterius yang semua orang takutkan. Aku benar – benar ingin keluar dari rumah ini.
Malam ini adalah malam Jum’at kliwon. Bau apa ini seperti bau gosong. Oh tidak mungkin..,aku lupa ini adalah malam Jum’at kliwon rumah ini akan terbakar dengan sendirinya seperti 7 tahun yang lalu.
“Mama…Papa kebakaran…” Teriakku
Aku,Mama,dan Papa berhasil dari rumah itu orang – orang berusaha untuk memadamkan api. Oh..tidak Diandra masih didalam.
“Mam..Pah…Diandra didalam…”Kataku
“Diandra…pah mama harus selamettin Diandra…” Kata mama
“Sudah mam…terlambat” Kata papa
Pagi api sudah padam aku masuk kedalam rumah. Diandra tidak ada apa dia sudah hngus terpanggang. Ini semua salah papa, papa yang memilih rumah ini untuk kita tempati tapi apa yang terjadi Diandra yang menjadi korban.
La…la…la…
Hah…pasti dia Rania apa dia tau dimana Diandra adikku.
“Hei…tungggu…” Teriakku
Sosok yang aneh dia berambut panjang,bermuka merah,dan bermata tajam. Sepertinya dia anak yang baik.
“Apa kamu tau dimana adikku Diandra…”
“Hihihi…Dia pasti bernasib sama sepertiku…”
Oh…tidak aku kehilangan jejaknya bayangannya begitu saja telepas dari pandanganku. Diandra dimana kamu apa sekarang kamu bernasib sama seperti Rania.
Hah…bayangan lagi apakah itu Diandra…ya itu Diandra…Dia berjalan pelan membawa Doggy boneka kesayangannya dengan tertunduk. Dimana mayatnya mengapa aku,mama, dan papa belum juga menemukannya.
“Pah,mam…aku melihat Diandra dia bawa Doggy mam…dia pake celana pendek yang terakhir dia pakai tapi muka dia merah mam…” Sahutku
“Sherryn kamu jangan bikin mama takut gitu dong…” Jawab mama
“Mam…sepertinya kita harus panggil polisi untuk mencari mayat Diandra…” Kataku
“Ide bagus sayang papa akan panggil polisi sekarang juga” Jawab papa
Setengah jam kemudian polisi datang dan menggeledah semua ruangan dirumah ini tapin mayatnya tak juga dirumah ini.
“Hahhh…aku lupa pak gudang belakang belum diperiksa” Sahutku
Pintu dibuka secara perahan oleh polisi. Oh tidak adikku Diandra tergeletak didaam gudang luka bakar ditubuhnya dan mukanya yang berwarna merah akibat panas api. Aku tak percaya ini semua ternyata ada mayat orang yang lainnya tapi mengapa ini semua berada di gudang. Seketika Rania berada disampingku.
“Kak…terima kasih ya kakak telah menemukan jasad seluruh korban kebakaran aku berjanji aku tidak akan mengganggu setiap orang yang menghuni rumah ini,ini aku lakukan agar jasadku dan keluargaku bisa ditemukan oleh orang lain…” Kata Rania
“Tapi kenapa harus Diandra yang jadi korban dia gak salah kan Ran, dia adik aku satu – satunya dan sekarang dia sudah pergi” Jawabku
Seketika Rania menghilang begitu saja. Dan semua sudah terjadi walaupun aku menangis darah Diandra sudah tak bisa kembali.
Pagi ini aku menemui ibu – ibu yang telah menceritakan tentang rumah 313 tapi mengapa rumahnya sangat kumuh dan kotor tak seperti seminggu yang lalu.
“Bu permisi apa ibu tau dimana ibu – ibu yang tinggal dirumah ini?” Tanyaku
“Maaf dek, rumah ini sudah kosong dari jaman dahulu pasti adek bertemu dengan istri pak Ridwan korban kebakaran dirumah 313 dan pasti adek diceritakan tentang rumah 313 itu arwahnya dek, sudah banyak orang dek yang diceritakan tentang rumah 313 mungkin adek salah satunya” Jawabnya
Oh..tidak ternyata selama ini aku berbicara dengan arwah seseorang dan dia yang menceritakan padaku tentang MISTERI RUMAH 313.
Cerpen Wulan Rahmawati